Kasyfu asy-Syubuhat

Kesyirikan Merupakan Dosa Yang Tidak Diampuni Allah

Jika telah memahami apa yang saya jabarkan dengan pemahaman yang meyakinkan, dan ketahuilah tentang syirik yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۞ه

Indeed, Allah does not forgive association with Him, but He forgives what is less than that for whom He wills.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. (QS. An-Nisa [4]:48)

Dan ketahuilah bahwa agama Tauhid yang dengannya Allah mengutus para rasul dari pertama hingga terakhir, yang Allah tidak menerima agama selain daripadanya. Dan ketahui pula kebodohan yang menimpa sebagian besar manusia sehingga tidak mengerti terhadap masalah ini. Semoga akan mendapatkan 2 pelajaran:

  1. Merasa gembira dengan karunia Allah dan rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:

    قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ۞ه

    Say, “In the bounty of Allah and in His mercy – in that let them rejoice; it is better than what they accumulate.”
    Katakanlah, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus [10]:58)

  2. mempunyai rasa takut yang besar. Karena, jika telah mengetahui bahwa seseorang bisa kafir lantaran kata-kata yang diucapkannya, bahkan terkadang kata-kata itu ia ucapkan sementara ia tidak mengetahui bahwa kata-kata kekufuran tersebut bisa membuatnya kafir, tetapi alasan ketidaktahuannya tidaklah dapat diterima sebagai udzur kebodohan. Terkadang pula ia mengucapkan kata-kata-itu seraya menyangka agar dapat mendekatkan dirinya kepada Allah, sebagaimana yang disangka oleh orang-orang musyrik; khususnya jika Allah memberi ilham tentang kisah kaum Nabi Musa ‘alaihis salam, padahal mereka itu orang-orang shaleh dan berpengetahuan, mereka datang kepada Nabi Musa ‘alaihis salam sambil mengatakan:

    اجْعَلْ لَّنَآ اِلٰهًا كَمَا لَهُمْ اٰلِهَةٌ ۞ه

    Make for us a god just as they have gods.
    Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). (QS. Al-A’raf [7]:138)
    Maka hal-hal itu akan memperbesar rasa takut, sekaligus mendorong lebih berusaha sekeras mungkin agar terbebas dari berbagai hal kekufuran tersebut dan yang sejenisnya.

◀Sebelumnya

Selanjutnya▶